Kehidupan Sosial Kerajaan Ternate dan Tidore
Kehidupan Sosial Kerjaan Ternate
Pada puncak struktur sosial Kerajaan Ternate terdapat Sultan sebagai pemimpin tertinggi. Sultan dibantu oleh para pembesar kerajaan, seperti Perdana Menteri, Panglima Perang, Hakim, dan pejabat-pejabat lainnya. Di bawah lapisan elit kerajaan, terdapat masyarakat umum yang terdiri dari petani, nelayan, pedagang, dan kelompok-kelompok sosial lainnya. Masyarakat umum ini umumnya hidup dalam komunitas-komunitas desa yang terpusat di sekitar istana kerajaan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kerajaan Ternate menjalankan aktivitas ekonomi yang didominasi oleh perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih. Selain itu, mereka juga menjalankan aktivitas pertanian, perikanan, dan kerajinan tangan. Sistem kekerabatan dalam masyarakat Ternate juga cukup kuat, dengan adanya sistem klan atau soa yang menjadi dasar organisasi sosial. Klan-klan ini memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Ternate. Dalam bidang keagamaan, masyarakat Ternate menganut agama Islam yang menjadi agama resmi kerajaan. Ajaran Islam mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat Ternate. Secara umum, kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Ternate pada masa kejayaannya ditandai oleh struktur sosial yang hirarkis, aktivitas ekonomi yang didominasi perdagangan rempah-rempah, serta kuatnya sistem kekerabatan dan pengaruh agama Islam.
Kehidupan Sosial Kerajaan Tidore
Pada puncak struktur sosial Kerajaan Tidore terdapat Sultan sebagai pemimpin tertinggi. Sultan dibantu oleh para pembesar kerajaan, seperti Perdana Menteri, Panglima Perang, Hakim, dan pejabat-pejabat lainnya. Di bawah lapisan elit kerajaan, terdapat masyarakat umum yang terdiri dari petani, nelayan, pedagang, dan kelompok-kelompok sosial lainnya. Masyarakat umum ini umumnya hidup dalam komunitas-komunitas desa yang terpusat di sekitar istana kerajaan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kerajaan Tidore juga menjalankan aktivitas ekonomi yang didominasi oleh perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih. Selain itu, mereka juga menjalankan aktivitas pertanian, perikanan, dan kerajinan tangan. Sistem kekerabatan dalam masyarakat Tidore juga cukup kuat, dengan adanya sistem klan atau soa yang menjadi dasar organisasi sosial. Klan-klan ini memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Tidore. Dalam bidang keagamaan, masyarakat Tidore juga menganut agama Islam yang menjadi agama resmi kerajaan. Ajaran Islam mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat Tidore. Secara umum, kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Tidore pada masa kejayaannya juga ditandai oleh struktur sosial yang hirarkis, aktivitas ekonomi yang didominasi perdagangan rempah-rempah, serta kuatnya sistem kekerabatan dan pengaruh agama Islam.
Anggota Kelompok :
1. Anggun Arliani
2. Kayla Chairunnisa
3. Nabila Putri Hanafi
4. Nabila Tri Oktaviani
5. Muhammad Rifaat Ar-Rafi
6. Nazar Ali Mulqi
Comments
Post a Comment